October 13, 2014

Penulisan (Tugas 1)

TNI Diminta Lakukan "Operasi Militer" di Sungai Citarum
BANDUNG, KOMPAS.com - Dalam menegakkan hukum di bidang lingkungan di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng kepolisian dan kejaksaan. Namun, tampaknya, hal belum cukup, sehingga diperlukan lembaga institusi lainnya. 

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya akan menggandeng TNI dalam penegakan hukum dan penertiban lingkungan di Jawa Barat ini. 

"Kita akan melibatkan berbagai pihak untuk penegakan hukumnya. Sebelumnya, kita telah bekerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan dengan baik juga. Sekarang, kita akan kerja sama juga dengan TNI," kata Heryawan di Bandung, Senin (13/10/2014). 

Menurut pria yang akrab disapa Aher ini, aparat Polri dan TNI diperlukan untuk penegakan dan penertiban di lapangan. "TNI akan berjaga-jaga di lapangan untuk melakukan penertiban. Sebab, mungkin kalau sipil saja yang jaga, kurang kuat, ditambah lagi polisi juga kurang kuat. Tapi, ketika polisi gabung dengan militer atau dengan tentara, maka akan semakin kuat," tandas Aher. 

Selain itu, kata Aher, TNI dengan ketegasan dan kesigapannya, bisa mengawasi dan mengamati para pengusaha pemilik industri atau peternak hewan yang tetap membandel dengan membuang limbahnya ke sungai Citarum. 

"Boleh jadi, kalau sama TNI bisa jaga 24 jam di situ, sehingga bisa terawasi siapa yang nakal (yang membuang limbah ke sungai). Ketika ada pelakunya, langsung tangkap. Tapi, kalau sipil yang jaga, misalnya, petugas BPLHD, ya, mungkin sampai waktu maghrib juga udah pada balik. Kalau TNI kan bisa bertahan sampai 24 jam," harapnya. 

Menurut Aher, tidak ada salahnya TNI melakukan tugas mengawasi dan menertibkan lingkungan. Sebab, dalam Undang-undang Pemerintah Daerah Nomor 32 tahun 2004, Undang-undang tentang Pertahanan Negara, ada pasal operasi militer selain perang. 

"Jadi, TNI akan kita libatkan supaya semakin kuat. Salah satu poin militer, selain perang adalah TNI harus membantu pemerintah daerah menyukseskan pembangunan. Oleh karena dalam hal menyukseskan pembangunan, dalam arti lingkungan kita terjaga dengan baik, maka, kita akan libatkan TNI bersama-sama Polri untuk melakukan operasi militer selain perang," ujarnya. 

Aher menambahkan, Pemprov Jabar juga akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penegakan hukum bagi para pelanggar lingkungan di Jawa Barat ini. 

"Bahkan, Pak Deddy mengusulkan akan bekerja sama dengan KPK untuk soal lingkungan ini," pungkasnya. 

Seperti diketahui, lingkungan di Jawa Barat sudah teramat rusak akibat ulah manusia. Pencemaran sungai Citarum, misalnya, kini dipredikat sebagai sungai tercemar di dunia. Lalu penambangan ilegal seperti penambangan pasir besi di Tasikmalaya; penambangan kapur di kawasan karts Karawang; penambangan batu alam di Bogor; penambangan di Cirebon dan; kerusakan di kabupaten/kota lainnya akibat tangan-tangan manusia.

Tanggapan:
Menurut Saya, apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat sangatlah tepat. Karena, demi menegakkan hukum di Indonesia harus dimulai dari hal yang sederhana. Dengan adanya penegakkan hukum yang benar-benar tegas dari sang pimpinan, maka rakyat pun akan sadar terhadap hukum yang berlaku. Rakyat tidak lagi semena-mena walaupun hanya membuang sampah bukan pada tempatnya. Apalagi jika melakukan penambangan ilegal sehingga dapat merusak lingkungan hidup.

PSIKOLOGI MANAJEMEN (Pertemuan I)

MANAJEMEN

PENGERTIAN MANAJEMEN

Kata manajemen berasal dari Bahasa Italia (1561), yaitu maneggiare yang berarti "mengendalikan" terutama dalam konteks mengendalikan kuda.
Kemudian juga yang berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang berarti "tangan". 
Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari Bahasa Inggris menjadi ménagement yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur"
Definisi manajemen menurut para ahli:
  • Daft (2003:4) mendefinisikan manajemen sebagai "Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources" yang berarti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi. 
  • Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai "One or more managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related functions (planning, organizing, staffing leading, and controlling) and coordinating various resources (information materials money and people)" yang memiliki arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan, pengorganisasian, staf pengarahan, dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).

  • Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai “the process of administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.” yang berarti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.

JENIS-JENIS MANAJEMEN
  1. Definisi manajemen keuangan adalah merencanakan, mencari, menyimpan, memeriksa, mengelola dan mengendalikan dana yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok (perusahaan maupun organisasi).
  2. Definisi manajemen pemasaran adalah suatu proses yang berjalan dengan tujuan agar menetapkan suatu harga serta promosi, menyalurkan gagasan dan sebagainya agar dapat mempertahankan "kehidupan" suatu perusahaan maupun untuk mengembangkan perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya dapat mencapai keutungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin.
  3. Definisi manajemen resiko adalah suatu pendekatan metodologi yang terstruktur dengan maksud agar dapat mengelola kemungkinan - kemungkinan buruk yang dapat terjadi (ancaman).
  4. Definisi manajemen pendidikan adalah sumber - sumber pendidikan dibuat lebih terpadu/terpusat agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif maupun efisien.
  5. Definisi manajemen strategi adalah suatu proses yang dilakukan guna mengidentifikasi (menganalisis) "apa" dan "bagaimana" hasil yang ingin di capai tersebut.
  6. Definisi manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah merupakan cara untuk mengatur suatu hubungan maupun peran para tenaga kerja (SDM) yang dipunyai oleh suatu 1 orang/kelompok agar dapat dipekerjakan secara maksimal tetapi tetap menonjolkan keefektifan serta efisien, agar dapat mencapai tujuan.
  7. Definisi manajemen informatika adalah memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini, segala yang berhubungan dengan informatika) agar kelak dapat tercapai tujuan yang ditetapkan.
  8. Definisi manajemen produksi adalah aktivitas mengatur, mengkoordinasi, serta mengawasi bagaimana sumber daya (manusia, alat, dana, bahan) digunakan secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan suatu barang/jasa yang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.
  9. Definisi manajemen konflik adalah bagaimana mengatur, mengkoordinir/mengarahkan suatu konflik yang sulit untuk diakhiri hingga akhirnya dapat mengakhiri konflik tersebut. Biasanya yang melakukan manajemen konflik ini adalah para pelaku konflik maupun perantara (pihak ketiga/penengah) dari konflik tersebut.
  10. Definisi manajemen proyek adalah suatu proses kegaiatan manajemen dalam suatu proyek.

APA ITU PSIKOLOGI MANAJEMEN?

Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. 

Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi yg memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan. 

Kegiatan intervensi (yg bertujuan untuk "mengolah" manusia) inilah yg menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh kayawan / SDM dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya. 



APA ITU KEPEMIMPINAN?

Menurut para ahli:

  • Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan (George R. Terry)
  • Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. (Raunch & Behling)
  • Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi. (Katz & Kahn)
  • Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi satu situasi khusus. Sebab dalam suatu kelompok yang melakukan aktivitas¬aktivitas tertentu, dan mempunyai suatu tujuan serta peralatan¬peralatan yang khusus. Pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristik itu merupakan fungsi dari situasi khusus. (Kartini Kartono)
TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.
2. Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam dari individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
3. Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
4. Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
5. Teori humanistik
Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.
6. Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya.

PERENCANAAN


PENGERTIAN PERENCANAAN
Untuk mengetahui dan memahami hakekat perencanaan, maka kita perlu mengetahui pengertian atau definisinya, di antaranya :
a.    George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki.
b.    Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
c.    W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan dilaksanakan.
d.    Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

MANFAAT PERENCANAAN
MANFAAT PERENCANAAN :
1.      Standar pelaksanaan dan pengawasan.
2.      Pemilihan berbagai alternative terbaik.
3.      Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
4.      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
5.      Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6.      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,.
7.      Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
8.      Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
9.      Menghindari kesalahan atau risiko.
10.  Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
11.  Memungkinkan koordinasi.
12.  Metode yang digunakan bisa lebih baik.
13.  Bisa berhemat atau ekonomis dana.
14.  Bisa menghemat tenaga manajemen.
15.  Sebagai dasar untuk pengendalian.

JENIS PERENCANAAN
Melihat tingkat hirarkis, ada tiga jenis perencanaan: perencanaan strategis, taktis dan operasional.
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.

Perencanaan ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan yang dipilih.

Hal ini biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka panjang lebih dari 5 tahun.

Perencanaan strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.

2.      Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.

Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari efisiensi.

3.      Perencanaan Operasional
Ketidakpastian yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.

Karena jadwal pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu yang singkat. 

Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.

Termasuk tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute, jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.

4.      Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.


Referensi:
Hasibuan, Malayu, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. PT Bumi Aksara: Jakarta, 2005
Kartini Kartono. Dr. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998
Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (Kencana: Jakarta)