ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. PLAGIAT DALAM INTERNET
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:
· Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
· Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
· Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
· Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri
· Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
· Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
· Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Isu global yang terjadi waktu itu adalah tentang Langitselatan dengan Koran Anak Indonesia:
Seminggu yang lalu atau tepatnya tanggal 5 Agustus 2010 pukul 23.40, saat melakukan pencarian dimana saja artikel kami digunakan, saya menemukan sesuatu yang menarik. Kami menemukan sebuah website yang memiliki susunan redaksi dan mengusung nama Koran Anak Indonesia, yang menggunakan setidaknya 21 tulisan dari langitselatan baik berita maupun artikel dengan mengakui kalau kesemua tulisan tersebut merupakan “copyright dari Koran Anak Indonesia”.
B. SEKS DALAM INTERNET
Salah satu hal yang menyebabkan seks bebas dikalangan remaja adalah pornografi. Internet begitu mudah di akses, menjadikan para pelaku begitu bebas menyebarkan konten-konten pornografi. Bila kita search di google maka begitu mudah mendapatkan semua itu. Bukan dari Barat, tetapi pelakunya dari Indonesia sendiri. Perkembangan pronografi itu sendiri tidak terlepas dari smartphone, handphone canggih yang memiliki banyak filtur, notebook, ataupun tablet yang semakin murah dengan harga yang terjangkau. Sayangnya kemudahan dan kecanggihan itu banyak disalahgunakan hanya untuk phonesex atau ber webcam sex.
Jiwa yang guncang, kehilangan jati diri, kebersamaan, pergaulan yang salah, bersenang-senang, kenikmatan sesaat, nafsu syahwat, dan uang menjadikan mereka terjerumus dalam pornografi. Tak dapat dipungkiri lagi, banyak dampak buruk akibat pornografi, seperti hilangnya rasa malu, hilangnya rasa cemburu pada pasangannya, hilangnya rasa kepuasan terhadap pasangannya, hilangnya akal pikirannya (yang ada dipikirannya hanyalah seks) , meningkatnya perselingkuhan yang mengakibatkan banyak terjadi perceraian, pembenaran diri sendiri akan kebohongan yang dilakukan seperti sebuah topeng kepribadian yang sungguh berbeda. Dampak buruk pornografi dan seks bebas bukan saja pada diri sendiri tetapi juga berimbas pada keluarganya, lingkungannya serta orang lain. Penularan penyakit kelamin dan AIDS sudah menjadi hal yang tidak menakutkan lagi. Atau yang berupa tindakan kejahatan serius seperti pencabulan, penyebaran film porno, perkosaan, pembunuhan disertai perkosaan, perdagangan manusia dan lain-lain.
C. ONLINE GAME
Puluhan anak-anak, sebagian masih mengenakan seragam sekolah sedang bermain game online. Setiap orang suka bermain, khususnya bermain permainan yang ada pada komputer. Game online saat ini sedang digemari oleh semua orang. Anak remaja dari usia sekolah hingga yang sudah lulus sekolah menjadi salah satu pelaku permainan jaringan ini. Bolos sekolah, memakai uang bayaran sekolah, dan tidak pulang ke rumah menjadi aktifitas yang biasa terjadi saat remaja tergila-gila akan game online. Uang bayaran sekolah terbuang dan terkorupsi oleh anak-anak remaja demi memuaskan hasrat bermain game. Kini game online yang bervariasi menambah minat orang-orang untuk terus bermain dan menjadi pemain-pemain baru. Bukan 1-2 jam saja anak muda itu nongkrong di depan layar komputer, namun bisa berjam-jam hingga menginap di tempat permainan tersebut. Terlintas dalam benak pikiran, “Darimana mereka mendapatkan uang untuk bermain permainan jaringan yang begitu lama ini?”. Pada umumnya tarif satu jam bermain adalah Rp.2000,00 dan terdapat paket khusus seperti paket 3 jam, paket 5 jam, paket 10 jam, paket pagi/malam, dan paket seharian.
Bagi kaum remaja, bermain permainan seperti ini lebih menyenangkan daripada belajar. Membolos sudah sering dilakukan karena mereka bermain sambil mengenakan seragam saat jam sekolah. Percakapan tidak sengaja membuat remaja terlontar kalimat “lebih asyik bermain game daripada belajar”. Hal lain yang menyedihkan adalah saat diketahui banyak remaja meminta uang untuk keperluan sekolah namun ternyata dipakai untuk bermain game online. Beberapa jenis permainan yang sering dimainkan seperti Point Blank, Lost Saga, Seal Online, Dota, Ragnarok dan Getamped. Permainan jaringan seperti ini memang bukan hal baru, namun memiliki dampak yang besar bagi remaja.
Remaja yang sering bermain permainan dalam dunia maya ini sering mengalami berbagai masalah. Salah satu masalahnya adalah menurunnya nilai prestasi akademik akibat kurang belajar dan menghabiskan waktu seharian untuk bermain. Remaja ini sering menginap di tempat permainan untuk bermain seharian bersama kerabat-kerabatnya. Permainan game online ini seakan telah menghipnotis remaja di Indonesia.
Uang dan waktu yang terbuang untuk bermain game seakan tidak disesali oleh kaum remaja pecinta game online. Seiring perkembangan zaman, permainan seperti ini memang terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini juga didukung dengan maraknya warnet (warung internet) dan lomba-lomba, baik itu lomba biasa hingga lomba tingkat nasional atau internasional. Hadiah yang ditawarkan bahkan mencapai puluhan juta atau barang tertentu dalam permainan.
Suara keras dari game-game online yang sedang dimainkan dan suara tawa serta teriakan akan terdengar ketika memasuki ruangan permainan. Ruangan yang dipenuhi dengan komputer dan anak-anak yang sedang bermain game berjejer rapi seakan berbaris, namun sibuk menatap layar di depan mata. Sesekali terdengar teriakan atau suara keras baik dari pemain atau penonton yang menambah ramai seperti pasar akibat pengaruh kegirangan atau kekesalan dari bermain. Remaja penerus bangsa yang seharusnya sibuk membaca buku dan menimba pengetahuan kini lebih sering menghabiskan waktu bermain permainan dalam dunia maya ini.
Game online memang menjadi ajang rekreasi sekaligus menjadi ajang keburukan dalam hal tertentu bagi segelintir orang. Para pria berpendidikan ini seakan tidak peduli akan hasil nilai selama mereka bisa menikmati kesenangan dan sensasi dalam permainan. Uang SPP yang terpakai seakan tidak terpikirkan selama mereka bisa bermain. Bila narkoba berbahaya hingga bisa meninggal, maka bermain permainan seperti ini secara berlebihan bisa berbahaya meski dalam aspek lain.
Remaja masa kini sepertinya lebih tahan berlama-lama di depan layar komputer untuk bermain game online daripada belajar. Ironis, namun ini adalah kenyataan yang terjadi pada remaja masa kini. Permainan seperti ini memang dibolehkan, namun bila berlebihan tentu bukan menjadi hal baik lagi. Uang yang terpakai hingga ratusan ribu, waktu yang terbuang hanya untuk bermain, dan nilai prestasi yang menurun seakan jadi hal yang terpikir namun sesaat bagi para pecandu game online.
KESIMPULAN
Internet merupakan salah satu media komunikasi modern yang menyediakan fasilitas secara luas yang dapat diakses dari manapun oleh siapapun. Namun, ada beberapa fenomena-fenomena berkaitan dengan psikologi dan internet yaitu, Plagiat dalam internet (Fenomena plagiat dalam internet, Sejarah munculnya plagiat dalam internet, Elemen plagiat, dan Isu-isu global yang berkaitan dengan plagiat dalam internet), Seks dalam internet, dan Online Game. Plagiat dalam internet adalah suatu tindakan menyalin hasil kerja orang lain dan menggunakannya sebagai hasil kerja sendiri tanpa mencantumkan referensinya/sumbernya. Seks dalam internet adalah Pornografi online dapat diakses dengan mudah, terjangkau dan tidak perlu data pribadi untuk menggunakannya alias anonim. Penelitian menemukan pornografi bisa berdampak pada perkembangan kesehatan mental dan fisik terutama di kalangan anak muda. Dan Online Game adalah sebuah permainan yang ada di internet sehingga banyak anak remaja jaman sekarang sering bermain permainan itu tanpa melihat waktu atau bisa dibilang kecanduan.
DAFTAR PUSTAKA