BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan internet yang
semakin pesat, saat ini telah terdapat banyak sekali komunitas dalam dunia
maya. Di dalamnya, orang-orang dapat berkumpul dan menjadi sebuah
kelompok/komunitas. Biasanya komunitas tersebut muncul dari hasil kesamaan
kesukaan, kepentingan bisnis, atau hanya sekedar sharing saja. Sebagai
pengguna dari layanan komunitas online pasti kita ingin mengetahui apa itu
komunitas online yang
sangat berkembang pesat dalam dunia era globalisasi ini menjadi hal yang sangat
dibutuhkan dan memudahkan bagi kita dan juga sangat dirasakan manfaatnya.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami sejarah
terbentuknya komunitas online, terjadinya polarisasi dalam internet hingga
terbentuk kelompok, berbagai macam kelompok yang dapat terbentuk dalam
internet, program-program dalam internet yang membantu dalam pekerjaan, brainstorming elektronik, serta
pengembangan kepercayaan dalam virtual.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya komunitas online?
2.
Bagaimana terbentuknya polarisasi dalam internet
hingga terbentuk kelompok?
3.
Apa itu kelompok kerja virtual?
4.
Apa brainstorming
elektronik?
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DAN SEJARAH
Menurut Ferguson et al., 2004, komunitas
online adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang berkumpul untuk berbagi
sence of community sebagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal memiliki
kesamaan ketertarikan minat, didalam sebuah situs internet yang menawarkan
beberapa layanan onlinr, meliputi beberapa akses kepada lingkungan sosial,
layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan e-commerce kepada penghuninya.
Komunitas
maya diciptakan untuk saling berkomunikasi di antara para pengguna
internet dengan menggunakan teknologi yang mengguakan platform internet. Walaupun
begitu, saat internet populer di kalangan awam, yaitu sejak
munculnya http sebagai landasan website, masyarakat baru sekedar
menggunakan internet untuk mencari berita atau komunikasi melalui e- mail.
Namun segera setelah itu, komunitas maya yang terdiri dari pengguna awam juga
mulai terbentuk. Komunitas maya bisa berupa mailing
list, newsgroup atau bulletin
board.
Tahun 1997, Muncul situs jejaring
sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat
situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun,
Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di
banding Classmates.com
Tahun 1999, Muncul situs untuk membuat
blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa
membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa
memuat hal tentang apapun. termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi
pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya
sebuah Media sosial.
Kaskus lahir
pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang
melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang dikembangkan
oleh Andrew, Ronald, dan Budi ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah mereka.
Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah situs yang mampu mengentaskan dahaga
mahasiswa Indonesia di luar negeri akan kampung halaman melalui berita-berita
Indonesia. Situs www.kaskus.us pada saat ini dikelola oleh PT. Darta Media
Indonesia. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 2.000.000
member, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga
negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga
orang dewasa.
Tahun 2002, Berdirinya Friendster,
situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah
media sosial menjadi fenomenal akibat ledakan para penggunanya.
Tahun 2003, Berdirinya LinkedIn, tak
hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan,
sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
Selain LinkedIn
terdapat juga MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,
sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
Tahun 2004, Lahirnya Facebook, situs
jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini, merupakan salah satu
situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak
Tahun 2006, Lahirnya Twitter, situs
jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter
hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi
140 karakter.
Tahun 2011, Lahirnya Google+, google
meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada awal
peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google.
Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.
Kozinet (2000)
membedakan komunitas virtual sebagai 5 aspek pembedanya sebagai dasar
pembedanya, yaitu:
1.
Boards. Berfungsi sebagai papan bulletin
elektronik (usenet atau newsgroup)
2.
Rings. Yaitu sebuah web yang berfungsi
sebagai aggregator web page yang lain yang disusun secara tematik.
3.
Lists. Yaitu senai surat elektronik yang
disatukan pada topic atau minat tertentu.
4.
Dungeons. Yaitu sebuah lokasi virtual
bertema, dimana dimana interaksi distrukturisasi dengan peraturan tertentu.
Misalnya multu user platform seperti yang terdapat pada permainan-permainan RPG
(Role Playing Game), misalnya Final Fantasy, Counter Strike, dan lain-lain
5.
Chat rooms. Yaitu lokasi virtual yang tidak
bertema, kurang terorganisir, topiknya bisa bermacam-macam.
B.
POLARISASI
DALAM INTERNET
Jumlah pengguna
Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet.
Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, pendapat, dan pandangan
dunia terhadap suatu hal. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti
Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas
bermacam-macam informasi.
Berdasarkan
perbedaan status, keadaan, kepribadian, dan kebiasaan para pengguna internet
umumnya akan terbentuk kelompok-kelompok atau forum-forum yang memiliki tujuan
masing-masing. Pengelompokan di internet juga dapat berasal dari fasilitas
internet yang beragam seperti beragamnya layanan yang disediakan internet
seperti fasilitas jejaring sosial, fasilitas streaming, fasilitas berbagi
informasi, fasilitas unggah dan unduh, fasilitas jual beli, fasilitas cloud
software, dan sebagainya. Hal tersebut dapat kita katakan sebagai sebuah
polarisasi internet, yang daripadanya akan terbentuk kelompok-kelompok
pengguna.
Maka disadari
atau tidak anda sudah ikut terpolarisasi dan menjadi bagian dari salah satu
kelompok pengguna salah satu fasilitas jejaring sosial diatas. Karena tanpa
disadari anda akan mengatakan hal seperti “Hai kamu sudah mendapatkan materi
yang aku share di facebook” atau “Periksa tweet saya ya, mungkin kamu akan
terkejut” dan anda akan mengatakan hal yang demikian hanya dengan orang yang
memiliki akun di jejaring sosial yang sama karena tidak mungkin anda menyuruh
orang yang hanya memiliki akun facebook untuk menanggapi tweet anda maupun
sebaliknya terkecuali telah dilakukan proses sinkronisasi daiantara keduanya.
C.
KELOMPOK
KERJA VIRTUAL
Kelompok kerja
virtual adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet,
di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk
melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik"
lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan
perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan
operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja virtual memungkinkan pemilik
bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan
teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.
Kelompok kerja
virtual menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan
orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik
tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati
mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok kerja
virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang kelompok kerja lainnya,
terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan
pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun
hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal
supplier ataupun partner perusahaan.
D.
BRAINSTORMING ELEKTRONIK
Komponen GDSS,
menyediakan perangkat untuk memfalitasikan perencanaan, pengembangan, dan
evaluasi gagasan serta menyimpulkan suatu topic dalam rapat suatu perusahaan.
Salah satu perangkat GDSS adalah perangkat brainstorming elektronik.
Perangkat Brainstorming elektronik memungkinkan orang-orang secara
bersamaan dan anonym menyumbangkan ide mengenai topic rapat.
BAB III
KESIMPULAN
Komunitas online sangat berperan aktif dalam kegiatan dan
kebutuhan kita hari demi hari dari kemudahan mencari sumber informasi dari
segala manfaat dan efisiensi yang ada pada layanan elektronik (online) yang
kita butuhkan kapan saja dan dimana saja. Dalam komunitas online, terdapat juga
kelompok kerja virtual yang dapat melakukan lebih banyak hal.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial#Situs_jejaring_sosial
No comments:
Post a Comment