BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi saat ini
semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak
lagi hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai
dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif maupun efek
negatif.Perkembangan internet yang sangat pesat membuat peran internet sebagai
mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model atau kondisi
consciousness dan dapat pula mendorong terbentuknya collective unconsciousness.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami peran
internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model atau
kondisi consciousness dan collective unconsciousness.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu mediasi?
2.
Apa itu consciousness?
3.
Apa itu collective
unconsciousness?
BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Mediasi adalah upaya
penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang
tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa
mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.
Mediasi disebut emergent
mediation apabila mediatornya merupakan anggota dari sistem sosial pihak-pihak
yang bertikai, memiliki hubungan lama dengan pihak-pihak yang bertikai,
berkepentingan dengan hasil perundingan, atau ingin memberikan kesan yang baik
misalnya sebagai teman yang solider.
Pengertian mediasi menurut
Priatna Abdurrasyid yaitu suatu proses damai dimana para pihak yang bersengketa
menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang mediator (seseorang yg mengatur
pertemuan antara 2 pihak atau lebih yg bersengketa) untuk mencapai hasil akhir
yang adil, tanpa biaya besar besar tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya
oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga (mediator) berperan
sebagai pendamping dan penasihat. Sebagai salah satu mekanisme menyelesaikan
sengketa, mediasi digunakan di banyak masyarakat dan diterapkan kepada berbagai
kasus konflik.
a. Consciousness
Model of
Consciousness adalah penjelasan teoritis yang menghubungkan antara bagian
kesadaran dalam otak manusia dan fenomena kesadaran. Model of consciousneess
antara lain:
1.
Global Workspace Models, dikemukakan oleh
Baars (1988)
2.
Multiple Draft Theory, dikemukakan oleh Daniel
Dennett (1991)
3.
The Dynamic Core, dikemukakan oleh Tononi and
Edelman (1998)
4.
Information Integration dikemukakan oleh
Tononi (2004)
5.
Thalamocortical rhythms dikemukakan oleh
Llinas, Ribary, Contreras & Pedroarena (1998)
6.
Coalitions of Neurons dikemukakan oleh Crick
and Koch (1990)
7.
Field Models dikemukakan oleh Kinsbourne
(1988)
Meskipun teori
mengenai model of consciousness sangat beragam, namun benang merrah dari semua
pendekatan yang beragam tersebut adalah mempelajari korelasi antara aktivitas otak
dan aspek kesadaran manusia.
b. Collective Unconsciousness
Collective unconsciousness adalah bagian dari psikoanalisis yang dikemukakan oleh Carl
Jung,collective unconsciousness adalah
bagian dari unconscious mind yang terdapat di dalam manusia dan
semua bentuk kehidupan yang memiliki sistem saraf, dan menjelaskan bagaimana
struktur dari psyche secara otomatis mengorganisir berbagai
macam pengalaman.
BAB III
KESIMPULAN
Jika
kita melihat dari tinjauan pustaka di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
internet mempunyai peran yang besar sebagai mediator dalam terbentuknya
berbagai model consciousness & mendorong terbentuknya collective
unconsciousness, hal ini disebabkan oleh kemudahan yang diberikan internet
kepada setiap individu untuk mengakses berbagai macam informasi dari seluruh
dunia sehingga memungkinkan untuk lahirnya berbagai model consciousness karena
literatur menganai model consciousness dapat ditemukan dengan mudah. Dengan
munculnya berbagai model consciousness karena literatur yang mudah didapat
tentu saja akan menggiring pengguna internet secara tidak sadar mengorganisir
berbagai macam pengalaman yang didapatnya melalui internet, atau kita sebut
sebagai collective unconsciousness.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment